Jumat, 30 Agustus 2013

Candi Mendut merupakan candi yang bercorak kental Budha. Candi ini terletak 2 KM tenggara ibu kota kabupaten Magelang, dan 3 KM ke arah timur dari Candi Borobudur, serta 1,5 KM ke arah utara dari Candi Pawon. Atau dengan alamat Jalan Mayor Kusen, Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta. Candi ini berdekatan dengan Candi Pawon dan
Candi Borobudur sehingga ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.




Mengenai kapan Candi Mendut ini dibangun belum ada kepastian yang pasti. Namun, J.G. de Casparis menduga bahwa Candi Mendut dibangun oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah (824 M), yang menyebutkan bahwa Raja Indra telah membuat bangunan suci bernama Wenuwana. Casparis mengartikan Wenuwana (hutan bambu) sebagai Candi Mendut. Diperkirakan usia candi Mendut lebih tua daripada usia Candi Barabudhur. 

Candi ini ditemukan pertama kali pada tahun 1836 dalam keadaan tertimbun semak belukar, mengalami perbaikan pada tahun 1897 sampai 1904. Pintu masuk pada Candi Mendut ini cukup unik karena menghadap ke barat laut, tidak seperti candi-candi di Jawa pada umumnya yang menghadap ke timur.

Candi Mendut yang denah dasarnya berbentuk segi empat ini memiliki tinggi 26,40 meter dengan 48 stupa. Tubuh candi Buddha ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 meter. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan 31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan sulur-suluran yang indah. Hampir semua arsitekturnya dibangun dengan batu alam yang kokoh. Selain itu, di bilik candi terdapat 3 arca dengan ukuran cukup besar, yang masing-masing terbuat dari bongkahan batu utuh, antara lain:
1.Cakyamuni, yang menghadap ke barat dalam posisi duduk.
2.Awalokiteswara, yang menghadap ke selatan dan juga dalam posisi duduk. Awalokiteswara merupakan Bodhi Satwa membantu umat manusia.
3.Maitreya, yang menghadap ke utara dengan posisi duduk pula. Maitreya yaitu sebagai penyelamat manusia di masa depan.






Baca juga:

1 komentar:

  1. Ramuan tradisional mengobati kram, rematik dan encok https://www.youtube.com/watch?v=Vmm8zgLc-Hs

    BalasHapus