Kamis, 05 Desember 2013


A.   Pokok-pokok Teori Alfred Adler
Pengertian pokok teori Adler adalah sebagai berikut:
1.    Individualitas sebagai pokok persoalan perjuangan menjadi sukses atau superiorita.
            Menurut Adler, setiap orang adalah suatu konvigurasi motif-motif, sifat-sifat serta nilai-nilai khas yang setiap tindak yang dilakukan seseorang membawakan corak khas gaya kehidupan yang bersifat individual. Adler yakin bahwa setiap individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan inferior, yaitu
perasaan yang membuat orang untuk berjuang menjadi superiorita atau menjadi sukses.

2.    Pandangan Teleolosis Finalisme semu
            Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-harapan masa depan daripada pengalaman masa lampau. Dalam membimbing tingkah laku setiap orang untuk menciptakan tujuan final yang semu, memakai bahan dari keturunan dan lingkungan. Tujuan ini semu karena mereka tidak harus didasarkan pada kenyataan, tetapi tujuan itu lebih menggambarkan pikiran orang itu mengenai bagaimana seharusnya kenyataan itu, didasarkan pada interpretasi subjektifnya mengenai dunia. Tujuan final adalah hasil dari kekuatan kreatif individu, kemampuan membentuk tingkah laku diri, dan menciptakan kepribadian diri. Pada usia 4 atau 5 tahun, pikiran anak mencapai tingkat perkembangan yang membuat mereka mampu menentukan tujuan final, bahkan  bayi pun sesungguhnya sudah memiliki dorongan yang dibawa sejak lahir untuk tumbuh menjadi lengkap atau sukses.


3.    Dua dorongan pokok yang melatarbelakangi segala tingkah laku manusia.
a)    Dorongan kemasyarakatan
Yaitu segala hal yang dapat mendorong manusia untuk bertindak mengabdi pada masyarakat.
b)    Dorongan keakuan
Yaitung segala hal yang dapat mendorong manusia untuk bertindak mengabdi pada diri sendiri.
Mengenai dorongan keakuan, pendapat Adler mengalami perkembangan yaitu dorongan untuk mengatasi perasaan inferior menjadi superior. Jadi, tingkah laku manusia ditentukan oleh pandangan masa depan, tujuan, dan harapan kita. Didorong oleh perasaan inferior dan ditarik menjadi superior maka orang mencoba hidup sesempurna mungkin. Inferior bagi Adler berarti perasaan lemah dan tidak terampil dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan tetapi bukan rendah diri terhadap orang lain dalam pengertian umum. Superiorita bukan lebih baik dibanding orang lain atau mengalah dari orang lain, tetapi berjuang menuju superiorita berati berjuang terus menerus untuk menjadi lebih baik lagi dan semakin dekat dengan tujuan final.

4.    Rasa rendah diri dan kompensasi
            Adler berpendapat bahwa rasa rendah diri bukanlah tanda dari sebuah ketidaknormalan melainkan pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia. Tentu saja dapat berupa rasa rendah diri yang berlebih-lebihan sehingga manifestasinya tidak normal. Misalnya saja seperti timbulnya rasa rendah diri atau untuk menjadi superior. Tetapi dalam kehidupan nyata, rasa rendah diri merupakan pendorong ke arah kemajuan atau kesempurnaan (superior). Dalam hal ini perlu dicatat bahwa Adler bukan seorang hedonist meski rasa rendah diri membawa penderitaan, namun hilangnya rasa rendah diri tidak selamanya mendapat kenikmatan. Bagi Adler, tujuan manusia bukanlah mendapat kenikmatan akan tetapi mencapai kesempurnaan.
5.    Dorongan kemasyarakatan
Dorongan kemasyarakatan adalah dasar yang dibawa sejak lahir  yang pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Namun kemungkinan bawaan mengabdi pada masyrakat itu tidak nampak secara spontan melainkan harus dibimbing dan dilatih. Dorongan kemasyarakatan menggantikan dorongan kekuatan. Namun keseluruhan dari kedua dorongan pokok (dorongan kemasyarakatan dan keakuan) amatlah penting

6.    Gaya hidup
Gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai sebagai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang dan inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang. Gaya hidup seseorang sudah terbentuk antara umur 3 - 5 tahun dan selanjutnya segala pengalaman dihadapi serta diasimilasikan sesuai dengan gaya hidup yang khas itu. Setelah gaya hidup terbentuk, praktis tidak dapat diubah lagi. Menurut Adler, gaya hidup ditentukan oleh inferioritas yang khusus. Jadi, gaya hidup merupakan bentuk kompensasi terhadap kurang sempurnanya suatu hal tertentu.

7.    Diri yang kreatif
Diri yang kreatif adalah penggerak utama pegangan filsafat sebab merupakan hal pertama bagi semua tingkah laku. Diri yang kreatif bersifat padu, konsisten, dan berdaulat dalam struktur kepribadian. Menurut Adler, keturunan memberi “kemampuan tertentu” dan lingkungan memberi “kesan tertentu”. Jadi, diri kreatif adalah sarana untuk mengolah fakta-fakta dunia dan mentransformasikan fakta tersebut menjadi kepribadian yang bersifat subjektif, dinamaika, menyatu, personal, dan unik.


B.   Arti Psikologi Individual
Psikologi individual mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami tingkah laku manusia. Praktek pendidikan teori Adler ini  mempunyai arti yang sangat penting karena:
1.    Penentuan tujuan-tujuan yang susila
a.    Keharusan memikul tanggung jawab.
b.    Keberanian menghadapi kesulitan hidup.
c.    Mengurangi dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan.
d.    Mengenali diri-sendiri dan menunjukkan kecenderungan egoistis yang tersembunyi.
2.    Optimismenya dalam bidang pendidikan.
Membuat kepribadian anak menjadi optimis dalam bidang pendidikan. Sehingga cara ini banyak ditempuh oleh ahli lain, seperti Erich Fromm (1941).

Beberapa kelemahan teori Adler:
1.    Kehidupan jiwa dipandang terlalu sederhana.
2.    Latar belakang seseorang dipandang rendahdan pengaruh dari lingkungan dinilai berlebihan.


C.   Pengaruh Adler
Pengaruh Adler di Amerika meluas berkat adanya “The American Society of Individal Psychology”, sedangkan di Eropa pengikutnya cukup banyak, salah satu di antara mereka adalah Fritz Kunkel dengan karya utamanya Einfuhrung in die Charakterkunde (Zurich; 1928,1950). Pendapat Kunkel yang berpegang teguh pada dasar pikiran Adler dikemukakan sebagai berikut:
1.    Dua dorongan pokok
Seperti Adler, Kunkel berpendapat bahwa kehidupan jiwa adalah dinamis dan perubahan ini dikarenakan adanya dua dorongan yang saling bertentangan, yaitu:
a.    Dorongan keakuan (Inchhaftigkeit atau Unsachlichkeit), maksudnya dorongan untuk mengabdi kepada diri sendiri.
b.    Dorongan kekitaan (Wirhaftigkeit atau Sachlichkeit), maksudnya dorongan untuk mengabdi pada dunia luar atau lingkungan masyarakat.

2.    Termometer penilai diri
Saling berhubungan antara dua dorongan pokok dalam diri manusia digambarkan dalam termometer penilai diri. Hukum psikis yang berlaku pada termometer penilai diri antara lain:
a.    Makin besar rasa rendah diri makin besar pula usaha membanggakan diri sendiri, dan sebaliknya.
b.    Makin besar dorongan keakuan makin kecil dorongan kekitaan sehingga daerah gerak dalam masyarakat semakin sempit, dan sebaliknya. Dalam teori ini terdapat dua sikap hidup yang ekstrem, yaitu:
1)    Orang yang hanya berhubungan dengan dirinya sendiri tanpa ada hubungan dengan orang lain. Contohnya orang sakit jiwa.
2)    Orang yang tingkah lakunya hanya mementingkan dorongan kekitaan sehingga dorongan keakuan menjadi terkikis. Contohnya para pemuka agama.
3.    Apersepsi bertendes dan dresat
Apersepsi bertendes yaitu suatu tendens yang menyebabkan orang lain menyimpang dari kenyataan.
Sedangkan dresat adalah kebiasaan memandang sesuatu dari sudut tertentu dan bersifat memaksa.

4.    Umfinalisierung
Umfinalisierung menggambarkan perbuatan yang dilakukan tidak dengan semestinya.

5.    Lingkaran Setan  dan Proses Pencerahan
Maksudnya seseorang sangat terikat akan rasa akunya dan tidak berani menghadapi kenyataan sehingga menderita rasa rendah diri. Hal ini mendorong seseorang untuk berusaha menutup kekurangannya atau mencapai kompensasi. Kalau usaha ini gagal maka rasa rendah diri akan lebih mendalam, usaha ke arah kompensasi makin kuat, rintangan makin besar, dan akibatnya kesulitan yang dihadapi makin besar sehingga daya penyesuaian diri makin kecil serta ruang hidup secara psikologis bertambah sempit.
Proses pencerahan ini melewati beberapa fase:
a.    Fase pertama adalah fase mendapatkan pengertian yang benar megenai diri sendiri.
b.    Fase kedua adalah berani menghadapi kenyataan.



KESIMPULAN

Psikologi individual menurut Adler mempunyai arti yang sangat penting sebagai cara untuk memahami tingkah laku manusia. Pengaruh teori dari Adler ini cukup luas terutama di Amerika dan Eropa. Psikologi individual ini mempunyai pokok teori antara lain:
1.    Individualitas sebagai pokok persoalan dalam perjuangan menjadi sukses
2.    Pandangan teleologis finalisme semu
3.    Dua dorongan yang melatarbelakangi tingkah manusia
4.    Rasa rendah diri dan kompensasi
5.    Dorongan kemasyarakatan
6.    Gaya hidup leitlinie
7.    Diri yang kreatif.





Baca juga:

1 komentar: