Senin, 09 Desember 2013

A.    Pertumbuhan
1.       Pengertian
a.      Perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal.
b.      Proses transmisi dari konstitusi fisik yang herediter/turun-temurun dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.

Kesimpulan:
            Pertumbuhan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Buktinya: bertambah panjangnya badan anak; tubuh bertambah berat; tulang-tulang jadi lebih besar dan panjang, berat dan kuat; perubahan dalam sistem
persyarafan dan perubahan-perubahan pada struktur  jasmaniah lainnya.
2.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a.      Faktor Sebelum Lahir
Misalnya: peristiwa kekurangan nutrisia pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC, cholera, typus, gondok, sakit gula, dll.
b.      Faktor Ketika Lahir
Misal: intracravial haemorrahage/pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu dilahirkan dan efek pada susunan syaraf-syaraf.
c.       Faktor Sesudah Lahir
Misal: pengalaman traumatik (luka-luka) pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala  terpukul/mengalami serangan sinar matahari (zonnesteek), infeksi pada otak/selaput otak, kekurangan nutrisia/zat makanan dan gizi.
d.      Faktor Psikologis
Misal: bayi ditinggalkan ibu, ayah atau kedua orangtuanya; anak-anak dititipkan dalam suatu institusionalia (rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dll).

B.    Perkembangan
Perkembangan dalam arti sempit bisa disebutkan sebagai proses pematangan fungsi-fungsi yang nonfisik.
Definisi perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu.

Perkembangan itu secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.       Terjadinya perubahan dalam:
a.      Aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya.
b.      Aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
2.      Terjadinya perubahan dalam proporsi:
a.      Aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja.
b.      Aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
3.      Lenyapnya tanda-tanda yang lama:
a.      Tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bawah bagian otak, rambut-rambut halus dan gigi susu.
b.      Tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak), dan perilaku impulsive (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir).
4.      Diperoleh tanda-tanda yang baru
a.      Tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita, dan mimpi basah pada anak pria) maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh seperti pinggul dan buah dada pada wanita; kumis, jakun, dan suara pada anak pria).
b.      Tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu moral, dan keyakinan beragama.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu:
a.      Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
b.      Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan.
c.       Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis.
d.      Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.

Setiap fenomena/gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh dari timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Jelasnya perkembangan merupakan produk dari:
1.       Pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik.
2.      Pematangan fungsi-fungsi psikis, dan
3.      Usaha belajar oleh subyek/anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.

C.    Teori Mengenai Dinamisme Perkembangan
Menurut teori dorongan, segenap tingkah laku anak itu dirangsang dari dalam, yaitu oleh dorongan-dorongan dan instink-instink tertentu guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Jika kebutuhan-kebutuhan yang vital-biologis maupun yang sosial-kultural tersebut tidak atau belum terpenuhi, maka akan timbul ketegangan, iritasi dan frustasi. Dan terjadilah keadaan tidak seimbang pada dirinya (disequilibrium). Maka, motif utama dalam kehidupan manusia ialah: usaha menghilangkan segenap ketegangan, iritasi dan frustasi, guna mencapai keseimbangan/equilibrium kembali. Inilah yang mendorong semua kegiatan dan setiap proses perkembangan anak.
            Teori lain yaitu teori dinamisme dari organisasi mengatakan, bahwa dalam organisme yang hidup itu selalu ada usaha (striving) yang positif. Organisme ini memiliki “mesin”, kapasitas dan impuls-impuls tertentu yang dipakai untuk memobilisir semua kemampuan, agar berfungsi dan bisa dimanfaatkan.
            Sedangkan impuls sendiri tidak hanya untuk menghilangkan ketegangan dan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak senang saja; akan tetapi justru untuk mencari ketegangan atau dengan jalan eksperimen dan mencari petualangan baru, juga untuk mencapai satu tujuan yang telah dibekali oleh ALAM.
            Sejak semula manusia dilahirkan di dunia hingga akhir hayatnya selalu ingin maju, jadi perkembangannya mengalami progress. Sebab, anak merupakan agen/subyek aktif yang memfungsikan segenap kemampuan dalam proses perkembangannya.
            Segala sesuatu yang berlangsung selama perkembangan anak adalah produk dari interaksi pelibatan faktor hereditas dan faktor lingkungan. Sedangkan kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penampakan ciri-ciri fisik dan psikis yang karakteristik.
Jika fungsi-fungsi psiko-fisik itu mengalami proses pematangan, maka terjadilah proses pemekaran dan pembukaan dari “lipatan” pada setiap potensi organisme. Inilah yang disebut sebagai proses perkembangan.
Eksistensi anak dipastikan oleh tiga faktor, yaitu:
1.       Segenap kualitas herediter.
2.      Pengalaman masa lampau dan masa sekarang.
3.      Ideal dan tujuan yang ingin dicapainya.

Maka, keyakinan anak manusia bahwa mampu membuat pilihan dan keputusan sendiri akan menumbuhkan rasa bangga, senang, bahagia, dan punya arti tersendiri. Lambat laun juga akan menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk terus maju melaksanakan tuga-tugas hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 2007. PSIKOLOGI ANAK. Bandung: CV. Mandar Maju.
Desmita. 2006. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumber lain (Internet).

0 komentar:

Posting Komentar